LANJUT USIA SEHAT & MANDIRI

LANJUT USIA SEHAT DAN MANDIRI
Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 ke atas. Namun tahapan lansia dibagi menjadi 3, yakni pra lansia (seseorang yang berusia 45-60 tahun), lansia (seseorang yang berusia >60 tahun), dan lansia risiko tinggi (seseorang yang berusia lebih dari 70 tahun). Pada usia lanjut, faktor kesehatan sangat lah penting untuk diperhatikan. Definisi sehat menurut UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, kesehatan adalah kesehatan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, serta mandiri yang artinya dapat melakukan kegiatan/aktifitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain. Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia, adalah penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke, jantung, gang mental emosional, dan dimensia. Faktor- faktor yang mempegaruhi kesehatan , diantaranya keturunan (8%), pelayanan kesehatan (10%), perilaku (53%), dan lingkungan (29%).
Dari tahun ke tahun, perkembangan lanjut usia di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 1980 dengan umur harapan hidup 52,2 ada 7.998 jumlah usia lanjut (5,45%), pada tahun 1990 terdapat 11.277 dengan umur harapan hidup 59,8 (6,29%), pada tahun 2000 terdapat 14.440 (7,18%) dengan umur harapan hidup 64,5, pada tahun 2010 dengan umur harapan hidup 70,6 ada 23.993 usia lanjut (9,77%), dan pada tahun 2014 dengan umur harapan hidup 72 tahun, ada sekitar 28.823 usia lanjut (11,34%).
Berikut ini adalah tips-tips menuju lansia sehat dan mandiri :
1. Hindari pola hidup tidak sehat
Dengan menerapkan gaya hidup (pola hidup) sehat dan dilandasi dengan keyakinan yag kuat karena dorongan kebutuhan yang juga kuat dan system nilai yang kokoh. Makan makanan yang bergizi, aktif bergerak,atasi stress dan istirahat yang cukup. Menghidari pula faktor utama yang menyebabkan penyakit gaya hidup , seperti
a. diet tidak sehat, seperti makan tinggi kalori dan berlemak yang menyebabkan obesitas, diabetes mellitus, dan hiperlipidemi; makanan tinggi garam yang akan menyebabkan hipertensi; makanan rendah serat, kurang kalsium dan yang menggunakan bahan perasa, pengawet, dan pewarna buatan.
b. ketidak aktifan fisik, yang akan mengakibatkan obesitas, diabetes mellitus, hypercholesterolemia, hipertensi, penyakit jantung coroner, stroke, osteoporosis, osteoarthritis, ataupun nyeri punggung
c. menghidari perilaku yang bisa menyebabkan stress (seperti insomnia, depresi,cemas berlebih, hipertensi, obesitas, merokok, alcohol, dan lainnya).
Pembudayaan dan penerapan gaya hidup sehat dan aktif dengan cara mengurangi konsumsi makanan dengan gizi atau kandungan yang berlebih, aktif bergerak dan memperbaiki aktifitas fisik, kebugaran jasmani, serta berolahraga secara teratur, mengatasi stress serta berhenti merokok. Alcohol dan narkoba, serta konsultasi kesehatan secara teratur
2. Gizi seimbang
Makanan yang dimakan sehari-hari harus mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh serta terdiri dari bahan makanan yang beraneka ragam. Mengonsumsi makanan yang cukup dan seimbang akan bermanfaat bagi usia lanjut. Masalah gizi pada usia lanjut merupakan rangkaian proses masalah gizi sejak usia muda yang manifestasinya timbul setelah usia lanjut (tua). Masalah gizi pada lansia yaitu masalah gizi kurang (kurang energy kronis/KEK, kurangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada lansia dapat menyebabkan “penurunan berat badan” yang drastic) dan lebih (kegemukan/ obesitas) yang memacu timbulnya penyakit degerenatif (jantung coroner, hipertensi, gout, rematik, dll). Asupan konsumsilemak jenuh dan kolesterol pada lanisa juga dapat menimbulkan risiko penyakit pada lansia. Berat badan yang berlebihan akan meningkatkan beban jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Kebutuhan gizi pada lansia diengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, kegiatan fisik, pekerjaan, iklim/suhu, kondisi fisik atau sedang sakit atau baru sembuh. Kebutuhan gizi pada usia lanjut mulai menurun sekitar 5-10%. Pesan gizi seimbang untuk lansia diantaranya makanlah aneka ragam makanan makanlah makanan sesuai kebutuhan (seimbang), batasi konsumsi lemak/minyak/santan kental, dianjurkan gunakan karbohidrat komplek karena mengandung vit dan mineral dengan mengkonsumsi karbohidrat murni (gula), biasakan makan pagi, minum air putih yg aman dan cukup jumlahnya, lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur, hindari minuman beralkohol.
3. Melakukan aktifitas fisik dan olahraga
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energy olahraga adalah suatu bentuk aktifitas fisik dariotot tubuh yag bila dilaksanakan dengan baik,benar, terukur dan teratur akan meningkatkan kebugaran jasman kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Tips melakukan olah raga pada lansia, sebagai berikut
a. Konsultasi ke dokter
b. Dilakukan 3 x seminggu secara teratur
c. Pilih olahraga yang mudah,aman sesuai dengan minat dan kemampuan tubuh
d. Olahraga sebaiknya dilakukan 2 jam setelah selesai makan dan diajurkan minum sebelum OR
e. Pakaian yang dikenakan terbuat dari bahan yg ringan dan mudah menyerap keringat dan tidak menggangu untuk bergerak
f. Bila OR dilakukan diluar rungan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari
Manfaat aktifitas fisik dan olahraga, diantanya
a. Melancarkan aliran darah
b. Meningkatkan kebugaran tubuh
c. Menguatkan otot dan meningkatkan kepadatan tulang
d. Meningkatkan kelenturan tubuh
e. Menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuh
f. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
g. Menurunkan faktor resiko penyakit tertentu
h. Mengurangi ketegangan dan kecemasan
Jenis-jenis aktivitas fisik dan olahraga yang dapat dilakukan lansia :
a. Melakukan pekerjaan rumah
b. Berjalan-jalan
c. Jogging atau lari dengan kecepatan sedang
d. Senam lansia
e. Berenang
4. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala dapat dilakukan di posyandu lansia dan puskesmas santun lansia, dengan manfaat, diantaranya
a. Mengetahui keadaan kesehatan diri
b. Mengetahui kelainan secara dini
c. Mengobati sesegera mungkin bila ditemukan kelainan
d. Memperoleh informasi tentang apa yang yang harus, tidak boleh serta bagaimana melakukannya.
Minimal pemeriksaan yang dilakukan :
a. Pemeriksaan fisik, Berat badan dan tekanan darah
b. Pemeriksaan Status Kemandirian
c. Pemeriksaan Status Gizi
d. Pemeriksaan fungsi indera penglihatan dan pendengaran
e. Pemeriksaan laboratorium meliputi urin, glukosa darah
f. Pemeriksaan mental psikologik
Lansia harus bisa menikmati hidup, dengan cara
a. Perkuat ketaqwaan pada Tuhan yang Maha Esa
b. Tetap aktif dari segi jasmani dan rohani
c. Mengikuti kegiatan2 sosial dan keagamaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konten ku

PELATIHAN USAHA KRIPIK SALAK